Campuran Pakan Fermentasi Peternak sering memilih campuran pakan fermentasi sebagai solusi alternatif untuk menjaga ketersediaan pakan bernutrisi selama musim kemarau.
Pada masa ini, jumlah hijauan segar untuk ternak ruminansia seperti kambing, sapi, dan kerbau sangat terbatas, sehingga peternak harus mengawetkan pakan untuk menjaga stok tetap aman.
Peternak menyimpan pakan dalam jumlah besar melaluli fermentasi agar nutrisinya tetap terjaga selama masa penyimpanan.Proses ini menjaga kualitas pakan tanpa mengurangi kandungan gizi di dalamnya.
Jenis Bahan Pakan Fermentasi Ternak
Peternak biasanya melakukan fermentasi pada bahan hiajuan untuk pakan ternak ruminansia seperti kambing, sapi, dan kerbau. proses ini membantu menjaga ketersediaan pakan berkualitas sepanjang masa.
1. Campuran Pakan Fermentasi Menggunakan Jerami
Jerami berasal dari sisa tanaman padi yang melimpah saat panen tiba. Peternak bisa menggunakan jerami ini sebagai pakan ternak ruminansia seperti sapi dan kerbau. Selain mudah ditemukan, jerami mengandung nutrisi tinggi. Peternak juga bisa melakukan fermentasi agar nutrisinya tetap awet dan bisa disimpan lebih lama.
Kandungan nutrisi jerami padi terdiri dari 84,22% bahan kering (BK), 1,52% lemak kasar 9LK), 28,86% serat kasar (SK), dan 4,60% protein kasar (PK). Kombinasi nutrisi ini mendorong peternak memilih jerami padi sebagai sumber pakan alternatif, terutama saat stok hijauan segar menipis.
2. Gedebok Pisang
Batang pisang atau gedebog pisang termasuk limbah pertanian yang melimpah, karena petani biasanya langsung menebang pohon pisang setelah berbuah satu kali. Di banyak tempat, petani sering membiarkan gedebog membusuk di tanah tanpa pemanfaatan lebih lanjut.
Peternak bisa menjadikan gedebog pisang sebagai alternatif pakan karena kandungan nutrisinya cukup baik. Setiap 100 gram gedebog pisang mengandung 87,7% bahan kering (BK), 25,12% abu, 14,23% lemak kasar (LK), 29,40% serat kasar (SK), dan 3% protein kasar (PK). Kandungan ini mendukung kebutuhan pakan kambing selama musim kemarau, apalagi saat hijauan segar sulit tersedia.
3. Rumput
Peternak memanfaatkan rumput sebagai pakan utama untuk ternak ruminansia seperti kambing, sapi, kerbau, dan domba. Mereka biasanya memperoleh rumput dari alam atau menanam jenis unggulan seperti rumput gajah, benggala, dan rumput raja untuk menjaga ketersediaan pakan kering sepanjang musim. Rumput-rumput tersebut mudah dibudidayakan dan cepat tumbuh, sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan ternak sehari-hari.
Agar manfaat rumput tetap terasa selama musim kemarau, peternak mengolahnya menggunakan metode fermentasi. Proses ini membantu memperpanjang masa simpan pakan tanpa mengurangi kandungan nutrisi penting di dalamnya. Dengan strategi ini, peternak tetap bisa menjaga kesehatan dan produktivitas ternak meskipun stok hijauan segar mulai menipis.
Baca juga : Rekomendasi mesin pencacah rumput
4. Dedak
Bekatul berasal dari limbah penggilingan padi. Peternak bisa menemukan bahan ini di berbagai tempat dengan harga terjangkau. Bahan ini menawarkan kandungan nutrisi yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk menunjang kebutuhan pakan ternak. Banyak peternak menggunakan bekatul sebagai campuran pakan fermentasi, baik untuk ternak ruminansia seperti kambing dan sapi, maupun untuk pakan ayam fermentasi kering.
Nutrisi utama yang terkandung dalam bekatul mencakup:
-
Protein: antara 13,11% hingga 17,19%
-
Lemak: sekitar 2,52% sampai 5,05%
-
Serat kasar: berkisar antara 370,91% hingga 387,3%
Selain nutrisi tersebut, bekatul juga menyuplai kalori dan vitamin B kompleks dalam jumlah cukup tinggi. Kombinasi ini menjadikan bekatul sebagai bahan campuran yang ideal untuk pakan fermentasi.
Baca juga : Peluang usaha olahan bawang
Kesimpulan
Bahan seperti jerami, gedebok pisang, rumput, dan bekatul bisa diolah menjadi pakan berkualitas. Peternak dapat memanfaatkan campuran pakan kambing fermentasi agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi selama musim kemarau.
